Masyarakat bantaran sungai di belakang Kawasan Industri Margomulyo Surabaya. Posisi tepatnya setelah keluar pintu tol Margomulyo belok ke kiri dan masuk kurang lebih 2 km setelah itu jalan menuju perkampungan kurang lebih 400 meter.

Kampung bantaran sungai di belakang kawasan Industri Margomulyo mempunyai kurang lebih 13 Rumah dari kayu dengan dihuni kurang lebih 30 kk mereka rata-rata adalah pekerja kuli bongkar muat kawasan industri, mereka sudah menempati kawasan tersebut sudah kurang lebih 18-20 tahun secara bergantian.

Masyarakat tersebut rata-rata perantauan dari Kota Jember dan Madura yang saat ini menurut mereka sudah pernah dapat ijin untuk tinggal di bantaran sungai kawasan industri Margomulyo Surabaya karena saat  ini rumah mereka di aliri listrik oleh PLN dengan jumlah meteran 3 unit untuk 13 rumah.

kondisi rumah yang sangat memprihatinkan, rumah kayu yang mereka tempati tampak miring dan atap yang tidak sepenuhnya tertutup dengan seng membuat mereka setiap kali hujan rumah selalu tergenang air, menurut pak slamet warga kampung bantaran adalah yang terpenting pada bagian kamar tidak bocor dan air tidak sampai naik di kasur. Sungai di belakang rumah mereka sering kali kalau kondisi hujan deras selalu meluber di area kampung mereka sehingga kondisi rumah menjadi banjir.

Dengan pekerjaan mereka sebagai kuli bongkar muat pendapatan mereka dalam 1 hari kurang lebih 100 ribu dengan menghidupi anak-anak mereka yang masih sekolah. menurut keterangan bapak Slamet, warga sangat membutuhkan bantuan salah satunya urusan kesehatan karena salah satu contoh bapak Slamet mengalami kecelakaan kerja sehingga salah satu matanya mengalami kebutaan sampai dengan sekarang belum ada biaya untuk berobat, uang santunan sebesar 500 ribu dari perusahaan yang memakai jasa bongkar muat, masih belum mencukupi untuk berobat.

Bersatu, Berbagi dan Berbahagia Bersama Bhinneka Foundation.